Tempat Wisata di Blitar
Berikut ini adalah tempat wisata di Blitar yang populer dan patut Anda kunjungi. Beberapa di antaranya adalah keindahan pantai di Blitar yang tak kalah dari daerah-daerah lainnya di Indonesia, yakni Pantai Tambakrejo dengan deburan ombaknya. Juga, ada Pantai Serang, sebuah objek wisata Blitar yang sering menjadi tempat penyelenggaraan upacara Larung Sesaji.
1. Makam Bung Karno Blitar
Makam Bung Karno terletak di Desa Bendogerit, berjarak sekitar 3 km di utara dari kota Blitar. Makam Bung Karno ini berdiri di areal lahan yang luas. Untuk dapat masuk ke makam Bung Karno, Anda tidak dipungut biaya tiket masuk.
Di dalam kompleks makam, tempat yang menjadi persemayaman terakhir Bung Karno ada pada sebuah bangunan berbentuk Joglo, bangunan khas Jawa. Itulah makam Bung Karno, yang diapit oleh makam kedua orang tuanya, ayah di sebelah kiri dan ibu di sebelah kanan.
Jika Anda telah puas berwisata di tempat ini, jangan lupa untuk membeli souvenir khas Blitar di dekat kompleks makam. Ada deretan kios yang menjual berbagai pakaian dan souvenir lainnya.
2.Museum Bungkarno
Museum Bung Karno terletak di sebelah selatan Makam dan masih dalam satu area Makam Bungkarno di Desa Bendogerit.
Jika Anda berkunjung ke Museum yang satu ini, Anda akan menemukan perpustakaan di areal museum, sebuah tempat yang menyimpan banyak buku dan tulisan Bung Karno. Di
perpustakaan ini, Anda dapat mengenal sosok Bung Karno secara lebih
mendalam. Selain perpustakaan, terdapat juga Museum Bung Karno yang
menyimpan benda-benda milik Bung Karno.
Berikut Perpustakaan Bung Karno yang di desain Modern nyaman dengan dinding Kaca sehingga memberikan pandangan dan meemberikan kesan suasanya yang indah dengan karena bisa melihat keindahan Gunung Kelud dari dalam perpustakaan.
3. Istana Gebang Blitar
Istana Gebang berjarak sekitar 2 km dari kompleks makam Bung Karno. Anda dapat menggunakan becak dari kompleks makam menuju tempat ini. Istana Gebang adalah tempat masa kecil Bung Karno.
Inilah rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno, sebuah rumah yang sampai saat ini masih ramai dikunjungi banyak orang, terutama di bulan Juni.
Bulan Juni adalah bulan Bung Karno, oleh sebab itu tempat wisata di Blitar yang satu ini selalu menyelenggarakan kegiatan tahunan, yakni acara
Grebeg Pancasila.
4. Special Purba Wisata Rambut Monte
Wisata Rambut Monte merupakan wisata alam yang terdapat sebuah
telaga, candi, petilasan atau tempat untuk bermeditasi dan di latar
belakangi dengan pemandangan yang hijau dari perkebunan teh dan sawah
warga setmempat, yang terhampar sepanjang perjalanan menuju lokasi
wisata ini.
Wisata Candi dan Danau Rambut Monte terletak di desa Krisik, kecamatan Gandusari,
kurang lebih 30 km dari kota Blitar. Candi yang terdapat di lokasi
Rambut Monte ini merupakan tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu
pada jaman Kerajaan Majapahit. Di bawah candi terdapat sebuah telaga
yang dihuni oleh ikan, yang oleh warga sekitar di sebut dengan Ikan
Dewa.
Penduduk sekitar menjuluki ikan Purba ini dengan sebutan ikan Sengkaring, ikan yang hanya ada di Telaga Rambut monte tidak di tempat lain, struktur tubuh ikannya menyerupai ikan tombro namun ukurannya sebesar kepala orang dewasa dan panjang kurang lebih 90cm - 120cm tubuh ikan yang sangat panjang nampak kekar karena dipadu dengan sisik ikan yang besar-besar berwarna hijau tua pekat nampak Purba ber-umur ratusan tahun, dari dulu hingga sekarang jumlah ikan tidak berkurang dan tidak semakin banyak, karena konon ikan tersebut jelmaan dari prajurit Resi Rambut monte. sangat berbau mistis
Konon jika berkunjung ke Danau Rambut Monte jika ikan di Danau nampak banyak dan terlihat yang besar-besar berarti keimanan kita terhadap Yang Maha Kuasa sedang tinggi, begitu juga sebaliknya jika nampak sedikit dan badan ikan terlihat kecil tidak begitu besar.
Di pinggiran telaga disediakan sebuah gazebo untuk beristirahat dan
menikmati keindahan alam di sekitar telaga. Keindahan lokasi Rambut
Monte ini kian bertambah dengan pantulan warna air dalam danau yang
jernih kehijauan dan cenderung ke toska. Pengunjung tidak diperbolehkan
untuk berenang di area telaga yang berisi ikan Dewa, tetapi terdapat
kolam tersendiri untuk pengunjung berenang menikmati hijaunya alam di
Rambut Monte..
5. Sumber dandang Abadi
Sumber dandang terletak di desa Krisik, kecamatan Gandusari, bersebelahan dengan Sumber yang ada di Rambut Monte, Sumberdandang merupakan rentetan sumber yang ada di Danau Rambut Monte konon sumber ini abadi tidak bisa surut airnya walaupun tempat sumber ini di dataran tinggi Pegunungan Kawi 900 mdpl dan yang lebih mencengangkan lagi tidak berkurang walaupun musim kemarau panjang.
Suasana alami yang indah udara yang sejuk membuat lengkap liburan anda, Sumber dandang yang berarti Mata air yang tempatnya seperti dandang (bahasa jawa berarti tempat nanak nasi). menarik !
6. Pantai Blitar Selatan
a. Pantai Tambakrejo
Pantai Tambakrejo terletak di desa tambakrejo kecamatan Wonotirto, kurang lebih 30km ke arah selatan dari kota Blitar.
Pantai Tambakrejo merupakan pantai yang banyak dikunjungi di kota
Blitar, dengan pemandangan yang indah, pantai yang cukup bersih, air
laut yang biru dan pasir putih yang terbentang menjadi sebuah teluk
dengan panjang sekitar 10 Km. Ombak pantai Tambakrejo pun tidak terlalu
besar, sehingga aman untuk bermain-main atau bahkan mandi di pantainya.
.
Di Pintu masuk pantai kearah timur terdapat Kampung nelayan dengan
perahu-perahu nelayan yang ditambatkan disampingnya dan Tempat
Pelelangan Ikan untuk hasil nelayan yang baru melaut. Bila anda datang
di pagi hari maka akan menjumpai ikan-ikan segar hasil tangkapan
nelayan. hasil tangkapan nelayan paling istimewa yaitu
ikan HIU, ikan tersebut sangat diminati oleh para wisatawan karena ikan tersebut kaya akan omega untuk memperlancar peredaran darah baik untuk kecerdasan atau yang menyumbat, bisa dikonsumsi rutin.
Setiap tahun di bulan Oktober, pantai akan lebih ramai dari biasanya
karena selalu diadakan ritual Larung Sesaji. Para wisatawan lokal maupun
internasional akan berdatangan untuk menyaksikan ritual tradisional
ini.
b. Pantai Jolosutro
Pantai Jolosutro berada di desa Ringenrejo, kecamatan Wates, berjarak
sekitar 45 km dari kota Blitar. Pantai Jolosutro merupakan pantai
bagian dari kawasan Laut pantai Selatan yang dominan memiliki ombak laut
selatan yang besar dan sangat indah.
Pantai Jolosutro terletak di sebuah teluk kecil yang diapit
perbukitan dengan garis pantainya yang panjang berpasir hitam. Sementara
itu, bagian tengah pantai menyimpan butiran pasir hitam yang serupa.
Pantai Jolosutro sangat cocok untuk rekreasi keluarga, karena terdapat
pemandangan alam yang sangat indah dan pasir yang sangat halus di
sepanjang pantai. Air yang kebiruan dan angin laut yang menyapa para
wisatawan juga menjadi bagian yang unik dari pantai ini.
c. Pantai Serang
Pantai Serang merupakan pantai yang terletak di pesisir Samudra
Hindia, tepatnya berada di desa Serang, kecamatan Panggungrejo, kurang
lebih 45 Km arah barat daya kota Blitar.
Sama seperti kebanyakan pantai di Blitar, pantai Serangpun menjadi
pantai yang dipakai untuk ritual tradisional Larung Saji saat tanggal 1
Suro. Pantai Serang merupakan satu komplek pantai yang terdiri dari 3
kawasan. Pantai ini memiliki hamparan pasir putih yang landai dengan
ombak yang tidak begitu deras. Dahulu di sekitar pantai ini dipenuhi
oleh batu-batuan putih yang indah, warga sekitar menyebutnya dengan batu
Lintang karena model batunya yang putih berkilauan.
Sebenarnya ada 3 pantai dalam komplek kawasan wisata ini, selain
pantai utama tempat diadakannya upacara larung saji, bila kita
menelusuri jalan setapak yang melintasi bukit disebelah barat maka akan
sampai pada pantai ke dua dengan pasir putih yang tidak terlalu luas
bila dibandingkan dengan pantai yang pertama.
Bila perjalanan diteruskan menyusuri jalan setapak ke arah barat,
setelah mendaki bukit yang tidak begitu terjal, maka akan sampai pada
pantai ke tiga dan paling luas diantara pantai-pantai sebelumnya dengan
hamparan pasir putih yang yang indah dengan jarak lebih dari 5 km yang
landai dengan ombak yang tidak begitu deras.
7. Candi Penataran
Candi Penataran, adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu yang
telah ada sejak kerajaan Kediri dan digunakan sampai era kerajaan
Majapahit.
Komplek candi Penataran ini merupakan komplek candi terbesar di Jawa
Timur dan terletak di lereng barat daya Gunung Kelud. Terletak pada
ketinggian 450 M dari permukaan laut, komplek candi Penataran ini
terletak di desa Panataran, kecamatan Nglegok, Blitar.
Candi Penataran ditemukan pada tahun 1815, dan belum banyak dikenal
sampai tahun 1850. Komplek candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stamford
Raffles, yang merupakan Letnan Gubernur Jendral pada masa kolonial
Inggris di Indonesia pada waktu itu.
Raffles bersama-sama dengan Dr.Horsfield seorang ahli Ilmu Alam
mengadakan kunjungan ke Candi Panataran, dan hasil kunjunganya dibukukan
dalam buku yang berjudul "History of Java" yang terbit dalam dua jilid.
Jejak Raffles ini di kemudian hari diikuti oleh para peneliti lain
yaitu : J.Crawfurd seorang asisten residen di Yogyakarta, selanjutnya
Van Meeteren Brouwer (1828), Junghun (1884), Jonathan Rigg (1848) dan
N.W.Hoepermans yang pada tahun 1886 mengadakan inventarisasi di komplek
candi Panataran.
Nama asli candi Penataran dipercaya adalah Candi Palah yang disebut
dalam prasasti Palah, dan dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Çrnga
(Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara
Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa. Raja Çrnga
memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 - 1200, sebagai candi
gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menetralisasi atau
menghindari mara bahaya yang disebabkan oleh gunung Kelud yang sering
meletus.
PINGIN KERJA SAMPINGAN, YANG MENGGIURKAN HASILNYA?
PELAJARI DENGAN SINGKAT 100% PASTI BISA
PELUANG BISNIS INTERNET - 100% BISA TERBUKTI
PULUANG USAHA SUKSES LEBIH AWAL, KARENA BISA DI SAMBI
TETAP BISA FOKUS USAHA UTAMA